Saya yakin diantara kita pernah merasakan sakit hati, dikecewakan oleh "oknum" dalam sebuah perusahaan. Tentunya bermacam-macam masalahnya, dari yang berselisih dengan teman sejawat, ketidakpuasan dengan aturan yang dibuat oleh perusahaan, target kerja yang tidak kunjung tercapai sesuai yang ditargetkan, dan sebagainya.
Saya yakin pula, bahwa diantara kita sudah sering membaca teori-teori dalam berbagai buku manajemen atau apalah istilahnya, yang dengan panjang lebar menjelaskan kiat-kiat mengatasi permasalahan di tempat kerja. Termasuk kisah-kisah inspirasi yang sering kita baca atau dengar dari berbagai sumber, yang saat itu kita bisa langsung paham dan mengena sekali.
Sepertinya kita lebih banyak terkesima dengan teori-teori atau kisah-kisah inspiratif yang dalam beberapa saat kita bisa kembali "pulih" untuk bangkit lagi dari keterpurukan "semangat" yang seringkali mengendor. Kita mungkin tidak pernah mencoba merasakan sendiri, teori-teori itu dibuat berdasarkan pengalaman seseorang. Mengapa bukan dari kita sendiri yang notabene lebih tau siapa diri kita.
Bagaimana mungkin kita bisa terinspirasi secara mendalam hanya dengan membaca. Bagaimana mungkin kita bisa menyelesaikan permasalahan kita hanya duduk termenung di kantor & sering berlanjut di rumah?. Sudah saatnya kita mengolah sendiri "resep masakan" kita. Kita harus "bergerak" memperbaiki diri. Apa yang salah dalam diri kita. "Knowledge" kita...? Skill kita...? atau "Sikap" kita sendiri...?
Pernah merasakan betapa sulitnya belajar naik sepeda?Bagi yang sudah pernah merasakan, mungkin itu yang bisa kita bayangkan, untuk bisa mencoba "sesuatu", termasuk mengatasi permasalahan yang ada di dalamnya.
Mulailah mencoba dengan "dipaksa", setelah dipaksa kita akan merasa "terpaksa" untuk melakukan apa yang akan kita coba. Selanjutnya akan jadi "terbiasa" dan lama-lama kita Insya Alloh "BISA"....
Itu semua tentunya membutuhkan waktu. Percayalah bahwa Alloh bisa membantu kita, jika kita ada niat untuk berubah.